Melalui AAI, ADRO juga memiliki saham-saham pada dua perusahaan pertambangan batu bara termal yang saat ini sedang dikembangkan, yaitu PT Pari Coal dan PT Ratah Coal.
Langkah spin-off ini dinilai dapat membantu AAI dan pilar non-batu bara termal untuk mengakselerasi bisnis hijau ADRO, terkhusus untuk mendapatkan akses pembiayaan, dan biaya pendanaan yang lebih kompetitif terhadap proyek yang lebih kompetitif.
"Perseroan berencana untuk memisahkan bisnis pilar pertambangan dan juga beberapa bisnis pendukung di bawah AAI dengan pilar bisnis Adaro Minerals dan Adaro Green," kata manajemen dalam prospektus, Kamis (12/9/2024).
Secara detail, ADRO bakal melepas 99,99 persen saham AAI, dengan rentang harga terendah USD2,45 miliar dan maksimal USD2,63 miliar. Harga penawaran menggunakan volume weighted average price atau harga rata-rata tertimbang AAI.
Dalam prospektus, ADRO berniat untuk melakukan ekspansi dan diversifikasi bisnis terhadap pilar non-pertambangna batu bara. Hal ini, terang manajemen, akan menciptakan portofolio bisnis yang seimbang, dan perlindungan lebih baik bagi perseroan di seluruh fase siklus bisnis.