Sepanjang Tahun 2024, BSI mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 22,83 persen year-on-year (YoY), mencapai Rp7,01 triliun.
Total aset juga mengalami peningkatan 15,55 persen YoY menjadi Rp408,61 triliun, di mana pembiayaan BSI masih dominan oleh segmen konsumer.
Wisnu menambahkan, ke depannya bisnis emas akan menjadi new growth engine di segmen pembiayaan konsumer dan bagian dari diversifikasi portofolio untuk menjaga stabilitas pendapatan perusahaan. Dari sisi funding, BSI akan memfokuskan dana murah dari produk haji.
Hingga Desember 2024, bisnis emas BRIS mencapai Rp12,82 triliun, atau tumbuh 78,18 persen yoy pada 2024. Hal ini ditopang oleh produk cicil emas yang melesat 177,42 persen yoy menjadi Rp6,40 triliun dan produk gadai emas yang naik 31,33 persen menjadi Rp6,42 triliun.
Waspada profit taking saham BRIS
Menurut riset Samuel Sekuritas, BRIS masih memiliki peluang besar untuk terus berkembang karena tingkat penetrasi perbankan syariah di Indonesia masih tergolong rendah.