NBS Clients dan Pembayaran Utang BUMI
Penguatan BUMI akhir-akhir terjadi salah satunya seiring masuknya investor asing dengan menggunakan nama NBS Clients atawa bisa disebut klien NBS dan memakai rekening escrow (mirip rekening bersama yang dikelola pihak ketiga) via broker Citibank, N.A.
NBS CLients tercatat beberapa kali mengakumulasi kepemilikan di saham BUMI sejak 19 Juli 2022 sampai 1 Agustus lalu, sebagaimana dikutip dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Pada 19 Juli, NBS Clients membeli 815.464.600 saham BUMI sehingga kepemilikannya bertambah dari 4,94% menjadi atas 5 persen (tepatnya 5,54%) sehingga nongol di data KSEI yang dirilis di website bursa.
Teranyar, pada 1 Agustus, NBS Clients telah menggenggam 9.417.265.262 atau setara dengan 6,98% saham BUMI.
Dus, selama 19 Juli sampai 1 Agustus, NBS Clients total mengakumulasi 2.752.932.462 saham.
Mengacu pada data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), NBS Clients mencantumkan alamat di Kasernenstrasse 1, 8021 Zurich, Swiss. Mengacu pada laman swiss-banks.info, alamat tersebut merupakan alamat kantor cabang Nomura Bank (Switzerland) Ltd.
Berdasarkan situsweb Nomura, Nomura Bank (Switzerland) Ltd, biasa disingkat dengan nama ‘NBS’, terutama aktif sebagai perantara dan memfasilitasi transaksi efek di bursa Asia Pasifik atas nama investor institusi yang berbasis di Swiss.
Direktur & Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava sendiri mengungkapkan, tidak mengetahui siapa di balik NBS Clients tersebut.
‘[Kami] tidak tahu [soal hal tersebut],” kata Dileep kepada IDXChannel, pada 2 Agustus 2022.
Kabar teranyar, BUMI mengumumkan telah memproses pembayaran utang kedelapan belas sebesar USD118,3 juta melalui agen fasilitas pada Selasa 12 Juli 2022.
Pembayaran ini mewakili pinjaman pokok sebesar USD115,3 juta dan bunga sebesar USD3,0 juta untuk Tranche A. Ini termasuk USD20 juta yang diterima dari Arutmin.
Dengan dilakukannya pembayaran triwulanan ke-delapan belas, perseroan saat ini telah membayar keseluruhan sebesar USD731,3 juta secara tunai (cash), terdiri atas pokok Tranche A sebesar USD557,1 juta dan bunga sebesar USD174,2 juta, termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar (back interest).
"Seluruh pembayaran Tranche A diharapkan akan diselesaikan pada Oktober 2022 bersamaan dengan dimulainya pembayaran Tranche B," tulis Dileep Srivastava melalui keterangan resminya yang dikutip oleh MPI, Rabu (13/7/2022). (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.