sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham Bumi Resources (BUMI) Makin ‘Memanas’, Masih Murah atau Sudah Mahal?

Market news editor Aldo Fernando - Riset
09/08/2022 12:50 WIB
Melihat harga saham BUMI saat ini, Direktur & Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan harga saham BUMI masih di bawah harga wajar.
Saham Bumi Resources (BUMI) Makin ‘Memanas’, Masih Murah atau Sudah Mahal? (Foto: MNC Media)
Saham Bumi Resources (BUMI) Makin ‘Memanas’, Masih Murah atau Sudah Mahal? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Harga saham emiten batu bara grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melambung tinggi pada perdagangan hingga siang ini, Selasa (9/8/2022), melanjutkan tren kenaikan akhir-akhir ini. Lantas, bagaimana valuasi saham ini?

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham BUMI melonjak 18,58% ke Rp134/saham dengan volume perdagangan 5,18 miliar saham, tertinggi di bursa hingga penutupan sesi I ini.

Sementara, nilai transaksi saham BUMI Rp647,8 miliar, juga terbesar di antara yang lainnya.

Dengan ini, saham BUMI sudah menguat selama 3 hari beruntun.

Dalam sepekan, saham BUMI naik 16,52%. Sementara, dalam sebulan belakangan harga saham induk usaha emiten tambang emas PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) melesat 69,62%.

Sementara, sejak awal tahun (ytd), saham BUMI meroket hingga bagger 100,00%. (Lihat tabel di bawah ini.)

Sumber: Investing.com

Soal Valuasi BUMI

Dengan kenaikan yang tinggi saat ini, rasio harga saham dibandingkan laba per saham (PER) BUMI (disetahunkan) mencapai 6,22 kali. Angka ini masih lebih ‘murah’ (undervalued) atau berada di bawah rerata industri 6,82 kali.

Namun, PER BUMI masih kalah ‘murah’ dibandingkan dua kompetitornya, misalnya PT ADRO Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang berada di angka 4,37 kali dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 3,72 kali.

Melihat harga saham BUMI saat ini, Direktur & Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan harga saham BUMI masih di bawah harga wajar.

“Laba per saham (EPS) BUMI dalam 12 bulan terakhir (LTM) selama 1 April 2021-31 Maret 2022 adalah Rp32/saham. Dibandingkan rerata PER sektor 6 kali, [BUMI] undervalued,” kata Dileep kepada IDXChannel, Selasa (9/8/2022).

Hanya saja, lantaran ekuitas yang dapat diatribusikan  ke pemilik induk BUMI per laporan 31 Maret 2022 masih negatif (minus USD441,66 juta), rasio harga saham dibandingkan nilai buku (PBV) BUMI negatif 2,44 kali.

Namun, apabila memasukkan kepentingan nonpengendali (termasuk saham di BRMS dan PT Arutmin Indonesia), jumlah ekuitas BUMI positif USD755,13 juta. Ini selaras dengan pernyataan Dileep beberapa waktu lalu.

“Ekuitas BUMI saat ini net positif,” kata Dileep kepada IDXChannel (2/8/2022).

“Laba ditahan (retained earnings) kami berada di teritorial negatif saat ini karena akumulasi kerugian di masa lalu. Semoga kami dapat mencoba dan menjadi positif dalam parameter ini segera,” imbuh Dileep.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement