sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham CDIA ARA di Papan FCA, Market Cap Rp208 Triliun, Antrean Beli Masih Tinggi

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
25/07/2025 11:02 WIB
aham emiten yang bergerak di bidang investasi infrastruktur milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) melonjak pada perdagangan Jumat.
Saham CDIA ARA di Papan FCA, Market Cap Rp208 Triliun, Antrean Beli Masih Tinggi. (Foto: Freepik)
Saham CDIA ARA di Papan FCA, Market Cap Rp208 Triliun, Antrean Beli Masih Tinggi. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten yang bergerak di bidang investasi infrastruktur milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) melonjak pada perdagangan Jumat (25/7/2025) seiring masuk papan pemantauan khusus dengan skema full call auction (FCA).

Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.42 WIB saham CDIA menyentuh auto rejection atas (ARA) untuk papan FCA sebesar 10 persen, tepatnya 9,90 persen, ke level Rp1.665 per unit.

Nilai transaksi tercatat mencapai Rp41,29 miliar dan volume perdagangan 24,80 juta saham.

Melihat kolom orderbook, terdapat antrean beli di kolom bid sebanyak 3,08 juta lot di harga ARA atau setara dengan Rp513,40 miliar.

Dengan ini, sejak melantai di bursa pada 9 Juli 2025, saham anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) tersebut meroket 776,32 persen.

Berkat lonjakan ARA berjilid-jilid sejak debut, bursa sudah dua kali melakukan suspensi terhadap saham CDIA, yakni pada 17 Juli 2025 dan 23-24 Juli 2025.

Seiring mengalami suspensi lebih dari satu hari, saham CDIA akhirnya masuk papan pemantauan yang mekanisme perdagangannya cenderung kurang likuid dan transparan.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menyoroti pergerakan saham CDIA yang masih menunjukkan kekuatan beli signifikan di papan FCA meski telah mengalami kenaikan tajam.

“Terlihat setelah FCA, CDIA masih melanjutkan kenaikan yang fantastis dengan batas ARA 10 persen,” ujar Michael, Jumat (25/7).

Ia mencatat bahwa meski telah menyentuh batas ARA, minat investor belum mereda. “Terlihat juga CDIA masih memiliki bid di angka 3 juta lot,” tuturnya.

Menurutnya, antrian beli dalam jumlah besar ini menjadi sinyal kuat bahwa pasar masih sangat antusias terhadap saham ini. “Ini pertanda masih besarnya minat investor terhadap saham CDIA itu sendiri,” imbuh Michael.

Seiring lonjakan harga saham yang fantastis, kapitalisasi pasar (market cap) mencapai Rp208 triliun, menduduki peringkat ke-12 besar, melampaui PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang memiliki market cap Rp205 triliun dan satu peringkat di bawah emiten properti milik Aguan-Salim PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).

CDIA memang sudah lama dinanti pasar, terutama seiring rekam jejak mentereng taipan Prajogo Pangestu di bursa. Perusahaan ini memiliki fokus bisnis yang strategis di sektor logistik, energi, dan infrastruktur pelabuhan.

Dari dana IPO, sekitar Rp871,76 miliar akan digunakan untuk memperkuat permodalan anak usaha di bidang logistik, termasuk pembelian kapal untuk PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM), serta ekspansi ke anak usaha berbasis Singapura, Chandra Maritime International Pte. Ltd (CMI).

Sementara itu, sekitar Rp1,5 triliun akan digelontorkan untuk memperluas lini bisnis pelabuhan dan fasilitas penyimpanan, melalui PT Chandra Samudera Port (CSP) dan PT Chandra Cilegon Port (CCP), yang mencakup pembangunan tangki, jaringan pipa ethylene, hingga fasilitas pendukung lainnya. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement