IDXChannel — Dua saham anyar, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) dan PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), terus jadi pusat perhatian investor. Pada perdagangan Selasa (15/7/2025), keduanya kembali menanjak tajam hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA), memperpanjang rekor reli sejak pertama kali melantai di bursa.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), saham CDIA kembali melesat 25 persen ke level Rp625 per saham. Transaksi harian tercatat mencapai Rp1,06 miliar dengan volume 1,70 juta saham. Ini menjadi hari kelima berturut-turut saham CDIA mencetak ARA, dengan total kenaikan mencapai 228,95 persen sejak penawaran umum perdananya di harga Rp190.
Tingginya antusiasme terhadap saham CDIA tercermin dari antrean beli yang mengular hingga 30,23 juta lot—setara dengan nilai sekitar Rp1,89 triliun. Emiten ke-17 yang tercatat di BEI tahun ini itu memang sudah lama dinanti pasar, terutama seiring rekam jejak mentereng taipan Prajogo Pangestu di bursa.
CDIA memiliki fokus bisnis yang strategis di sektor logistik, energi, dan infrastruktur pelabuhan.
Dari dana IPO, sekitar Rp871,76 miliar akan digunakan untuk memperkuat permodalan anak usaha di bidang logistik, termasuk pembelian kapal untuk PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM), serta ekspansi ke anak usaha berbasis Singapura, Chandra Maritime International Pte. Ltd (CMI).
Sementara itu, sekitar Rp1,5 triliun akan digelontorkan untuk memperluas lini bisnis pelabuhan dan fasilitas penyimpanan, melalui PT Chandra Samudera Port (CSP) dan PT Chandra Cilegon Port (CCP), yang mencakup pembangunan tangki, jaringan pipa ethylene, hingga fasilitas pendukung lainnya.
Tak kalah menarik, saham COIN juga kembali menembus batas ARA sebesar 25 persen ke level Rp380. Nilai transaksi tercatat Rp736,8 juta, dengan volume perdagangan mencapai 1,94 juta saham. Antrean beli di harga ARA tercatat sebanyak 8,47 juta lot dengan total nilai sekitar Rp322,02 miliar.
Dalam waktu kurang dari sepekan, COIN sudah melejit 280 persen dari harga IPO, menjadikannya saham multibagger—istilah untuk saham yang nilainya naik lebih dari dua kali lipat.
Saat penawaran perdana, COIN menjual 2,20 miliar saham atau setara 15 persen dari modal, dan berhasil mengantongi dana segar sebesar Rp220,58 miliar. Permintaan saat IPO pun membludak hingga kelebihan 27,42 kali.
Sebagian besar dana IPO—sekitar 85 persen—akan disalurkan ke anak usaha, CFX, untuk menunjang operasional dan penguatan infrastruktur digital. Rinciannya, 45 persen dialokasikan untuk biaya teknologi, termasuk layanan cloud dan keamanan siber, sedangkan 40 persen digunakan sebagai provisi likuiditas bursa terkait penyimpanan aset kripto dan penyediaan likuiditas pasar. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.