IDXChannel – Saham debutan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), entitas konglomerasi milik Prajogo Pangestu, kembali melesat pada Jumat (18/7/2025) setelah sehari sebelumnya sempat disuspensi oleh bursa.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham CDIA melejit hingga auto rejection atas (ARA) 25 persen ke Rp975 per unit. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp14,06 miliar dan volume perdagangan 14,42 juta saham.
Pada Kamis (17/7), bursa melakukan suspensi saham CDIA dalam rangka cooling down usai ARA berjilid-jilid sejak debut di bursa pada 9 Juli lalu. Dengan ini, saham CDIA meroket 413,16 persen sejak melantai di BEI.
Seiring lonjakan harga saham yang fantastis, kapitalisasi pasar (market cap) mencapai Rp121,8 triliun, merangksek ke peringkat ke-18 besar, melampaui emiten produsen mi instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) milik konglomerat Anthoni Salim.
Tingginya antusiasme terhadap saham CDIA masih tercermin dari antrean beli yang hari ini mengular hingga 13,77 juta lot—setara dengan nilai sekitar Rp1,34 triliun. Emiten ke-17 yang tercatat di BEI tahun ini itu memang sudah lama dinanti pasar, terutama seiring rekam jejak mentereng taipan Prajogo Pangestu di bursa.
CDIA memiliki fokus bisnis yang strategis di sektor logistik, energi, dan infrastruktur pelabuhan.
Dari dana IPO, sekitar Rp871,76 miliar akan digunakan untuk memperkuat permodalan anak usaha di bidang logistik, termasuk pembelian kapal untuk PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM), serta ekspansi ke anak usaha berbasis Singapura, Chandra Maritime International Pte. Ltd (CMI).
Sementara itu, sekitar Rp1,5 triliun akan digelontorkan untuk memperluas lini bisnis pelabuhan dan fasilitas penyimpanan, melalui PT Chandra Samudera Port (CSP) dan PT Chandra Cilegon Port (CCP), yang mencakup pembangunan tangki, jaringan pipa ethylene, hingga fasilitas pendukung lainnya. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.