"Perseroan berencana melakukan ekspansi fasilitas produksi sambil tetap memperhatikan kondisi pasar dan daya beli masyarakat secara umum," kata Direktur Utama CP Prima, Hendri Laiman, baru-baru ini.
Selain itu, perseroan juga fokus melakukan restrukturisasi utang untuk memperbaiki neraca. Pada akhir 2024, CP Prima melunasi pembayaran utang lebih cepat pada Senior Facility Agreement (SFA) Tranche B sebesar USD25 juta.
Untuk SFA Tranche B senilai USD51,5 juta juga telah dilunasi perseroan pada Desember 2023. Hingga 30 Juni 2025, posisi utang berbunga CP Prima tersisa Rp1,86 triliun.
(Rahmat Fiansyah)