Ketegangan yang berlanjut dengan Iran membuat pasokan minyak negara itu kemungkinan tetap tertekan akibat sanksi.
Meski demikian, pasokan global tetap diproyeksikan meningkat, seiring rencana OPEC+ untuk menaikkan produksi sebesar 411.000 barel per hari pada Juli—bulan keempat berturut-turut dalam rangka mengurangi pembatasan produksi.
“Kenaikan permintaan minyak di negara-negara anggota OPEC+, terutama Arab Saudi, bisa mengimbangi tambahan pasokan dan menjaga harga tetap tinggi dalam beberapa bulan mendatang,” ujar analis Capital Economics, Hamad Hussain, dalam catatannya.
Faktor lain yang turut menopang harga minyak adalah kabar tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China, yang berpotensi mendongkrak permintaan energi di dua ekonomi terbesar dunia.
Trump menyebut China akan memasok magnet dan mineral tanah jarang, sementara AS akan mengizinkan pelajar China berkuliah di kampus-kampus Amerika. Namun, ia menambahkan bahwa kesepakatan tersebut masih menunggu persetujuan akhir dari dirinya dan Presiden Xi Jinping.