Kenaikan harga minyak setelah sejumlah sumber menyebut Amerika Serikat (AS) tengah bersiap mengevakuasi kedutaannya di Irak akibat meningkatnya kekhawatiran keamanan di Timur Tengah.
Kontrak berjangka (futures) minyak WTI ditutup naik 4,9 persen ke USD68,15 per barel, sementara Brent menguat 4,3 persen menjadi USD69,77 per barel.
Kabar soal evakuasi kedutaan AS di Irak—produsen minyak terbesar kedua di OPEC setelah Arab Saudi—membuat para pelaku pasar terkejut dan langsung memborong kontrak berjangka minyak. Seorang pejabat AS juga menyatakan bahwa keluarga militer kemungkinan dipulangkan dari Bahrain.
“Pasar sama sekali tidak menduga risiko geopolitik sebesar ini,” ujar analis di Price Futures Group, Phil Flynn.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh memperingatkan bahwa Teheran akan menyerang pangkalan militer AS di kawasan jika pembicaraan nuklir gagal dan konflik dengan Washington pecah. Presiden Donald Trump dalam sebuah wawancara mengaku kurang yakin Iran akan bersedia menghentikan pengayaan uranium dalam kesepakatan nuklir dengan AS.