Penurunan impor batu bara juga akan dipengaruhi oleh panasnya tensi geopolitik dan berlanjutnya fenomena La Nina.
Jonatha menyebut, setiap penurunan harga batu bara Newcastle sebesar 5% akan mengakibatkan penurunan rata-rata pendapatan emiten batu bara sebesar 4,2%, dan rata-rata laba bersih sebesar 8,5% pada 2023, serta sebesar 9% pada 2024 mendatang.
Adapun predikat top big sektor ini masih dipegang oleh ADRO yang direkomendasikan beli dengan target Rp4.100 per saham.
(DES)