IDXChannel – Saham emiten produsen emas terkoreksi pada perdagangan Rabu (10/9/2025), terimbas aksi ambil untung (profit taking) setelah cenderung menguat belakangan ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.25 WIB, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) merosot 7,02 persen ke posisi Rp530 per unit, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) tergerus 5,32 persen menjadi Rp890 per unit, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) melemah 3,53 persen ke Rp492 per unit.
Demikian pula, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) turun 3,33 persen, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berkurang 3,28 persen, dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) 2,34 persen.
Harga emas bertahan di kisaran USD3.620 per troy ons pada Rabu, masih dekat dengan rekor tertinggi yang dicapai sehari sebelumnya. Harga logam mulia ini ditopang oleh ekspektasi terkait kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) serta meningkatnya ketidakpastian global.
Mengutip Trading Economics, revisi terbaru terhadap data nonfarm payrolls (NFP) menunjukkan perekonomian AS menambah lapangan kerja jauh lebih sedikit dibanding perkiraan sebelumnya dalam setahun terakhir. Koreksi ini mengikuti penurunan serupa pada tahun sebelumnya.
Rangkaian laporan pasar tenaga kerja yang lemah itu mendorong pelaku pasar memperkirakan adanya beberapa kali pemangkasan suku bunga tahun ini, termasuk kemungkinan penurunan 25 basis poin pada pertemuan Federal Reserve (The Fed) mendatang.
Para investor kini menunggu data inflasi akhir pekan ini sebagai panduan berikutnya.
Di sisi perdagangan, Presiden AS Donald Trump mendesak Uni Eropa untuk mengenakan tarif hingga 100 persen terhadap China dan India. Langkah ini ditujukan untuk menekan Presiden Rusia Vladimir Putin agar mengakhiri perang di Ukraina.
Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah turut menambah risiko geopolitik. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.