Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) ditutup naik 2,91 persen menjadi USD3.431,14 per troy ons. Pada perdagangan intraday 22 April 2025, logam mulia tersebut sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) USD3.500,20 per troy ons.
Kenaikan ini didorong oleh permintaan fisik yang solid, terutama dari China, serta meningkatnya minat terhadap aset aman di tengah melambatnya ekonomi global dan ketegangan dagang Amerika Serikat dengan hampir semua mitra dagangnya.
Analis Saxo Bank, Ole Hansen, menyebut, dikutip Dow Jones Newswires, permintaan emas dari China meningkat setelah libur panjang. Ia menambahkan, minat investor Asia terhadap emas terus tumbuh seiring berlanjutnya ketegangan dagang antara AS dan China.
“Kenaikan ini didorong oleh permintaan dari China, konsumen emas batangan terbesar di dunia, usai libur nasional. Sementara itu, pelemahan dolar AS turut menopang harga. Lonjakan hampir 3 persen pada hari Senin juga memperkuat status emas sebagai aset aman,” demikian kata Hansen dalam catatannya.
Menurut analis StoneX, Fawad Razaqzada, sentimen risk-on mulai mereda. Ditambah lagi, pelemahan dolar AS dan turunnya pasar saham memperkuat daya tarik emas. Ia juga mencatat adanya dorongan tambahan dari aksi beli kembali (short covering).