Saham sang induk, ABBA mengalami tekanan jual yang tinggi dan menjadi salah satu saham pecundang hingga ARB 10 persen (untuk saham dalam pemantauan khusus) ke Rp81 per saham.
Saham ABBA juga terbang tinggi pekan lalu, yakni menembus auto reject atas (ARA) 10 persen pada Rabu, naik 6,25 persen pada Kamis, dan menguat 5,88 persen pada Jumat.
Volatilitas kedua saham tersebut tampaknya terjadi seiring para investor berspekulasi terkait kans Erick Thohir, yang diusung salah satunya oleh Partai Amanat Nasional (PAN), terpilih menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) dari bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto.
Namun, investor berbalik arah usai melihat peluang Erick Thohir tertutup seiring Prabowo Subianto akhirnya resmi mengumumkan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, sebagai pendampingnya dalam gelaran pemilihan presiden (Pilpres) 2024, pada Minggu (22/10) malam.
Selain sentimen bernuansa politis tersebut, tidak ada aksi korporasi teranyar baik MARI maupun ABBA selain keterbukaan informasi soal laporan bulanan registrasi pemegang efek yang tak banyak mengalami perubahan yang signifikan. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.