Diwartakan sebelumnya, Danantara berencana menyuntikkan modal hingga USD1 miliar atau setara Rp16,5 triliun kepada Garuda Indonesia.
COO Danantara Indonesia Dony Oskaria mengatakan, suntikan modal tersebut akan digulirkan secara bertahap. Pada tahap awal, Danantara—via PT Danantara Asset Management (Persero) (DAM)—memberikan pinjaman pemegang saham (shareholder loan) senilai USD405 juta atau Rp6,65 triliun.
Namun, Dony menjelaskan, penambahan ekuitas pada tahap berikutnya akan mempertimbangkan terlebih dahulu kinerja Garuda pasca pemberian shareholder loan sebesar USD405 juta. Jika menunjukkan perbaikan kinerja, maka akan dilanjutkan ke tahap berikutnya hingga total USD1 miliar.
"Nanti akan ada lagi yang akan kita inject. Mungkin kalau kita lihat ekuitas bagus, pasti akan kita lakukan. Tapi kalau kita lihat misalnya ternyata ini tidak bagus, ya akan kita tutup. Tentu ini baru tahap 1, kemudian akan masuk lagi tahap kedua, dan selanjutnya," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Lebih jauh, kata Dony, bentuk permodalan yang akan diberikan bersifat tunai maupun non-tunai. Hal ini akan disesuaikan dengan kebutuhan perseroan untuk mencapai pendapatan bersih yang positif.