"Hari ini merupakan kick-off, awal, di mana kita melakukan shareholder loan kepada Garuda Indonesia," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani mengatakan, dari aksi korporasi Danantara ini, diproyeksikan pada 2026 perseroan sudah akan membukukan pendapatan bersih yang positif.
"Kami proyeksikan di tahun 2026 menjadi titik balik bagi Garuda Indonesia, dan kami optimistis kami akan membukukan net income yang positif," ujar dia.
Dony menjelaskan, suntikan modal ini akan digunakan untuk mendanai kebutuhan maintenance, repair and overhaul (MRO), yang merupakan bagian dari total dukungan pendanaan awal ke Garuda Indonesia dengan total USD1 miliar.
Kolaborasi fase awal ini difokuskan pada perawatan dan peningkatan kesiapan operasional armada Garuda Indonesia Group, baik untuk Garuda Indonesia sebagai full service carrier (FSC) maupun Citilink sebagai low cost carrier (LCC).