Berdasarkan data BEI per Senin (12/12), sejak ditutup di Rp222 per saham pada 18 November, saham GOTO sudah ‘terjun bebas’ hingga minus 60,81 persen.
Kemudian, sejak melantai pada 11 April 2022, saham GOTO sudah anjlok 74,26 persen ke level terendahnya, yakni Rp87 per saham. Artinya, kapitalisasi pasar (market cap) GOTO turun drastis dari sempat Rp400-an triliun menjadi Rp103 triliun.
Sentimen makro global juga memengaruhi turunnya harga saham GOTO, seperti aksi pemutusan hubungan kerja (PHK), kinerja bottom line (terus merugi) hingga berakhirnya periode lock-up saham per 30 November lalu.
Masuk Pantauan UMA
Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam radar pantauan akibat terjadi penurunan harga saham yang tidak wajar atau Unusual Market Activity (UMA). Pasalnya, saham emiten ini terus anjlok menyentuh ARB dalam sepekan terakhir.
"Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi penurunan harga saham GOTO yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," tulis surat yang ditandatangani Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M. Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan Pande Made Kusuma Ari A., dikutip Selasa (13/12/2022).