Ia menambahkan, faktor fundamental juga ikut mendukung. “Kemudian, beberapa project fundamental seperti kemungkinan pemindahan tambang yang dimiliki oleh UNTR ke DEWA, dan lain sebagainya,” ujar Michael.
Michael juga menyoroti peluang BRMS masuk ke indeks global. “BRMS berpotensi untuk masuk ke MSCI dan FTSE jika pada observation period akhir tahun ini mampu berada di angka Rp600 ke atas,” tuturnya.
Di samping BRMS, DEWA tengah mempercepat transformasi bisnis dengan sejumlah langkah strategis yang diyakini bakal memperkuat kinerja jangka panjang.
Analis UOB Kay Hian dalam riset 25 September 2025 merekomendasikan beli (buy) dengan target harga Rp372 per saham, seiring prospek pertumbuhan yang solid dan diversifikasi usaha yang semakin jelas.
DEWA terus menambah skala operasi melalui penerapan armada XCMG yang ditargetkan beroperasi penuh pada Oktober dan terpakai maksimal pada Desember. Langkah ini diperkirakan mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar serta akurasi estimasi produksi.