Di saat bersamaan, anak usaha Gayo Mineral Resources (GMR) melanjutkan eksplorasi di delapan prospek, termasuk Tengkereng Atas dan Bawah. Pernyataan cadangan sesuai standar JORC ditargetkan bisa dipublikasikan pada 2027.
Dari sisi keuangan, manajemen berencana mengoptimalkan neraca melalui reklasifikasi Rp1,46 triliun selisih kurs ke saldo laba.
UOB Kay Hian mencatat, langkah ini memang akan diikuti pencatatan beban penurunan nilai Rp500 miliar-Rp600 miliar pada kuartal III-2025, sehingga berpotensi membuat perusahaan membukukan rugi bersih sementara.
Namun, saldo laba diperkirakan positif pada kuartal berikutnya, memberi ruang bagi distribusi dividen sekaligus memangkas beban depresiasi di jangka menengah.
Untuk tahun penuh 2025, DEWA tetap menargetkan EBITDA Rp1,7 triliun, dengan margin yang diyakini membaik seiring armada baru beroperasi penuh di semester II. Net profit diproyeksikan mencapai Rp490 miliar, melesat 2.893 persen secara tahunan.