Namun, penurunan pendapatan dividen tahunan dari SILO diperkirakan akan berdampak pada arus kas operasional, sehingga peningkatan berkelanjutan dalam arus kas menjadi penting.
Di sisi prapenjualan, LPKR mencatat kenaikan 30 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp2,4 triliun pada semester I-2024, berkontribusi 58 persen dari target prapenjualan tahun ini sebesar Rp4,1 triliun.
Menurut Fitch, meskipun memiliki beberapa aset tidak dijaminkan, tantangan dalam menjaminkan tanah yang tidak bersebelahan perlu diatasi untuk mempertahankan skala usaha jangka panjang.
Fitch memeringkat LPKR berdasarkan profil standalone perusahaan, mengecualikan anak perusahaan terbuka, LPCK, untuk mencerminkan keterbatasan fungibilitas (aliran) kas antara LPKR dan LPCK. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.