Namun, terjadi penurunan jumlah IPO sebesar 29 persen dan penurunan total pendapatan sebesar 73 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya.
“Hasil ini sejalan dengan ekspektasi pasar, mengingat pemilihan presiden Indonesia yang berlangsung pada bulan Februari tahun ini dan aktivitas pasar modal cenderung melambat pada periode tersebut," ujar EY Indonesia Strategy and Transactions Partner, Reuben Tirtawidjaja, Jumat (26/4/2024). (ADF)