IDXChannel - Sejumlah emiten mengalami kenaikan saham signifikan sejak initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2024. Tercatat, sudah ada 24 emiten yang melantai di BEI sejak Januari hingga awal Mei lalu.
Sejumlah kinerja emiten IPO ini mulus sejak di awal peluncurannya. Setidaknya, setengah emiten di antaranya mengalami kenaikan kinerja saham yang signifikan.
Berikut beberapa emiten dengan kinerja tercuan pasca IPO 2024:
Namun demikian, tercatat hanya ada 3 emiten yang mengalami kenaikan saham hingga di atas 100 persen sepanjang tahun ini.
Kinerja emiten PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP) menjadi saham dengan kenaikan tertinggi pasca IPO.
Saham MKAP terbang 230,4 persen sepanjang 2024 hingga Rabu (8/5). MKAP membanderol harga saham IPO di Rp115 per saham. Hingga periode 8 Mei, saham MKAP di level Rp380 per saham. MKAP melantai di BEI pada 12 Februari 2024.
Di urutan kedua, saham emiten PT Satu Visi Putra Tbk. (VISI) meroket 163,3 persen di level Rp316 per saham. Pada saat IPO, saham VISI berharga Rp120 per saham. Di urutan ketiga, ada emiten PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) yang sahamnya meroket 121,3 persen.
Namun demikian, kenaikan saham IPO 2024 ini tak semoncer sejumlah emiten besar yang melantai di kuartal pertama 2023 lalu.
Sebut saja IPO fenomenal PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) milik taipan Prajogo Pangestu. CUAN melantai di BEI pada 8 Maret 2023 dan menjadi emiten ke -24 yang tercatat di BEI saat itu.
CUAN mematok harga penawaran umum perdana saham di harga Rp 220 per saham. Hingga 29 Desember 2023, saham CUAN di level Rp13.425, yang artinya, sahamnya sudah meroket 6.000 persen sepanjang tahun lalu.
Di tiga bulan pertama pasca IPO, tepatnya per 8 Juni 2023, saham CUAN kala itu sudah meroket 315 persen di level Rp915 per saham.
CUAN melepas maksimal 1,69 miliar saham dengan nominal Rp 200. Nilai itu mewakili 15,03 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Perusahaan yang bergerak dari sektor energi ini meraup dana segar Rp363,93 miliar dari IPO di 2023. Per Desember 2023, emiten ini telah menyerap dana IPO sebanyak Rp 245,64 miliar. Jumlah tersebut setara 65 persen dari rencana total penggunaan dana IPO tersebut.
Ada juga saham saham PT Pelita Teknologi Global Tbk. (CHIP) yang sepanjang 2023 meroket hingga lebih dari 1.000 persen.
CHIP sendiri baru mencatatkan saham perdananya pada 8 Februari 2023 lalu di harga Rp160 per saham. Hingga 31 Mei 2023, saham CHIP dibanderol dengan harga Rp1632,45 per saham yang artinya sahamnya sudah naik 920 persen. Hingga akhir 2023, saham CHIP sudah meroket 1.318 persen semenjak IPO di awal 2023.
Ini menunjukkan euforia IPO tahun ini tak semeriah tahun sebelumnya. Laporan EY Global IPO Trends Q1 2024 mencatat, pada periode Januari hingga Maret 2024, Indonesia meluncurkan 20 IPO dengan total USD224,4 juta.
Namun, terjadi penurunan jumlah IPO sebesar 29 persen dan penurunan total pendapatan sebesar 73 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya.
“Hasil ini sejalan dengan ekspektasi pasar, mengingat pemilihan presiden Indonesia yang berlangsung pada bulan Februari tahun ini dan aktivitas pasar modal cenderung melambat pada periode tersebut," ujar EY Indonesia Strategy and Transactions Partner, Reuben Tirtawidjaja, Jumat (26/4/2024). (ADF)