Kota terpadu berbasis industri yang dikembangkan KIJA memiliki kawasan industri, kawasan hunian, kawasan komersial (ruko, dll), dan fasilitas pendukung serta hiburan. Juga infrastruktur. Seperti air bersih, limbah, dan pemeliharaan kawasan.
Mengutip Laporan Tahunan KIJA 2024, saat ini kawasan industri di Kota Jababeka menaungi 2.000 perusahaan nasional dan multinasional dari 30 negara, dengan 1 juta lebih pekerja dan 10.000 ekspatriat beraktivitas di kota tersebut.
Sejumlah perusahaan yang menjadi tenant di Kota Jababeka misalnya ICI Paints, Mattel (Barbie), Samsung, Unilever, United Tractors, Akzo Nobel, Nissin Mas, dan sebagainya.
KIJA Bergerak di Bidang Apa? Informasi Kepemilikan Sahamnya
KIJA mencatatkan sahamnya secara perdana di bursa efek pada 1995 dengan melepas 47 juta saham di harga penawaran Rp4.950 per saham. Dari IPO ini, perseroan mengantongi dana sebanyak Rp232 miliar.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 30 November 2025 ada dua pengendali saham KIJA, yakni Setyono Djuandi dan Aida Garnida. Kepemilikan saham Adia di KIJA mencapai 580 juta, setara 2,78 persen dari total saham terdaftar.
Pemegang saham mayoritas lainnya adalah Islamic Development Bank dengan kepemilikan sebanyak 2,40 miliar saham, setara 11,52 persen dari total saham. Lalu Mu Min Ali Gunawan dengan kepemilikan 4,39 miliar saham, setar 21,08 persen dari total saham.
Sedangkan masyarakat (non-warkat) memiliki saham KIJA sebanyak 12,26 miliar, atau setara 58,90 persen dari total saham terdaftar.
Pada perdagangan Jumat 12 Desember 2025, KIJA ditutup di harga Rp250 per saham, naik 17,92 persen dari pembukaan. Dalam satu bulan terakhir, KIJA mencatatkan pertumbuhan harga sebesar 33,69 persen.
Itulah informasi singkat tentang KIJA bergerak di bidang apa.
(Nadya Kurnia)