Dari sisi valuasi, saham consumer saat ini diperdagangkan lebih dari 1 standar deviasi di bawah rata-rata historis, sementara saham perbankan bahkan mendekati minus 2 standar deviasi, menandakan potensi undervaluasi yang cukup besar.
Secara fundamental, sektor consumer diperkirakan memiliki prospek pertumbuhan laba bersih lebih kuat pada 2025-2026, dengan ICBP, INDF, dan KLBF menjadi pilihan utama.
Sementara di sektor perbankan, kinerja laba 2025 mungkin masih menurun, kecuali untuk BBCA, namun prospek dividen yield yang tinggi menjadi kompensasi menarik bagi investor jangka menengah.
"Potensi penurunan lanjutan di kedua sektor tersebut relatif terbatas. Jika profit taking di saham konglomerasi berlanjut, sektor consumer dan banking menawarkan potensi upside menarik," tulis Stockbit.
(DESI ANGRIANI)