IDXChannel – Saham produsen baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melonjak pada perdagangan Rabu (1/10/2025) di tengah sejumlah sentimen positif belakangan ini.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham KRAS melejit 16,03 persen ke level Rp362 per unit. Nilai transaksi emiten pelat merah tersebut mencapai Rp127,89 miliar.
Sejak awal 2025, saham KRAS sudah terbang 258,42 persen.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai pergerakan saham KRAS belakangan ini tidak lepas dari kondisi fundamental dan perubahan di internal perseroan.
“Jika kita berkaca dari laporan keuangan saat ini, meskipun pendapatan KRAS naik, rugi bersih perusahaan masih membesar. Pada kuartal I-2025, kerugian mencapai sekitar USD46,91 juta, naik sekitar 60,98 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).
Menurut Michael, tren kerugian tersebut masih berlanjut. “Bisa kita simpulkan pada semester I-2025, KRAS masih membukukan kerugian yang cukup dalam,” imbuh Michael.
Meski begitu, ia menyoroti langkah manajemen yang mulai menunjukkan perbaikan.
“Namun, ada hal menarik dari beberapa aksi yang dilakukan dalam manajemen perusahaan. Kita tahu bahwa terdapat pergantian dalam struktur penunjukan komisaris utama, misalnya Hendro Martowardojo ditunjuk sebagai Komisaris Utama KRAS,” jelas Michael.
Dari sisi teknikal, ia melihat saham KRAS berpeluang melanjutkan penguatan. “Secara teknikal, KRAS berhasil keluar dari konsolidasi di atas, dengan target kenaikan hingga 400,” katanya.
Michael menambahkan, ada peluang lanjutan jika level konsolidasi tetap terjaga. “Potensi ini akan mendapat susulan target kenaikan jika konsolidasi setelah menyentuh 400 tidak melebihi angka 330,” tuturnya.
Kabar terbaru, Krakatau Steel tengah mengajukan tambahan modal kerja sebesar USD500 juta atau sekitar Rp8,3 triliun kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia.
Mengutip sejumlah pemberitaan media, dukungan dana ini ditujukan untuk menjaga kelangsungan operasional sekaligus memastikan ketersediaan bahan baku, yang dinilai krusial bagi keberlanjutan industri baja nasional.
Direktur Utama KRAS, Muhamad Akbar Djohan, menjelaskan kebutuhan tersebut di hadapan Komisi VI DPR pada Selasa (30/9/2025), seraya menekankan bahwa suntikan modal dari Danantara diharapkan dapat memperlancar restrukturisasi utang serta meningkatkan efisiensi fasilitas produksi. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.