sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham LABA dan Waran Seri I (LABA-W) Disuspensi Usai Harga Melesat Tinggi

Market news editor Fiki Ariyanti
08/05/2024 09:05 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Ladangbaja Murni Tbk dan Waran Seri I (LABA-W) per hari ini, Rabu (8/5).
Saham LABA dan Waran Seri I (LABA-W) Disuspensi Usai Harga Melesat Tinggi (foto mnc media)
Saham LABA dan Waran Seri I (LABA-W) Disuspensi Usai Harga Melesat Tinggi (foto mnc media)

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Ladangbaja Murni Tbk dan Waran Seri I (LABA-W) per hari ini, Rabu (8/5). Ini dilakukan karena saham LABA mengalami peningkatan Harga kumulatif yang signifikan.

Demikian pengumuman BEI yang diteken Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Yulianto Aji Sadono, serta Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan, Pande Made Kusuma Ari A dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (7/5).

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA), dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham dan Waran Seri I Ladangbaja Murni (LABA dan LABA-W) pada 8 Mei 2024," ujar Bursa. 

Saham LABA tersebut digembok Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Sedangkan penghentian sementara perdagangan Waran Seri (LABA-W) dilakukan di Seluruh Pasar.

"Tujuannya untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham dan Waran Seri I LABA," kata Bursa.

Bursa mengimbau para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memerhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.

Saham LABA mulai naik signifikan pada perdagangan 30 April 2024 sebesar 8 persen. Dari harga saham Rp50 menjadi Rp54 per saham. Kemudian empat hari perdagangan berikutnya, saham emiten baja itu terus-terusan melesat. 

Pada penutupan perdagangan Selasa (7/5), saham LABA berakhir melejit 34,31 persen ke 137, berdasarkan data RTI Business. Saham LABA dalam sepekan ini sudah terbang hampir 154 persen dan meroket 174 persen secara year to date (ytd).

Peningkatan harga saham signifikan pada saham LABA tersebut karena tersengat sentimen perseroan yang akan diakuisisi PT NEV Stored Energy (NSE) dan PT Longping Investasi Indonesia (LII). Keputusan ini telah disepakati dalam penjanjian jual beli saham bersyarat (CSPA) pada Kamis, 2 Mei 2024.

Setelah transaksi akuisisi ini rampung, maka NSE akan menguasai 560 juta saham, sedangkan LII menggenggam 240 juta saham.

Corporate Secretary LABA, Ferry Cahyo mengatakan, transaksi ini akan mengubah perubahan kepengendalian perusahaan.

“Perseroan belum dapat memastikan dampak informasi dan fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kelangsungan usaha, dan kondisi keuangan perseroan,” imbuh Ferry.

Pengendali LABA saat ini adalah PT Adyatama Global Investama (AGI) dan PT Alfa Omega Investindo (AOI) dan akan menjual seluruh kepemilikan mereka atas LABA.

AGI melepas 480 juta saham atau setara 47,46 persen saham LABA, sedangkan AOI melego 320 juta saham atau setara 31,64 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor. Sehingga total saham yang dialihkan berjumlah 800 juta saham atau setara 79,1 persen.

(FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement