Melansir laporan keuangan emiten hingga kuartal III-2022, GIAA membukukan ekuitas negatif, yakni mencapai minus USD2,41 miliar atau setara Rp36,78 triliun dengan asumsi kurs Rp15.247/USD.
Setidaknya, ekuitas tersebut membaik dibanding ekuitas perusahaan per 31 Desember 2021, yang mencapai minus USD6,11 miliar atau setara Rp93,16 triliun.
Adapun GIAA juga mencatatkan liabilitas atau utang yang membengkak hingga 9 bulan 2022, yakni mencapai USD8,30 miliar (Rp126,53 triliun), kendati sudah turun 37,61 persen dari 31 Desember 2021.
Selain itu, beberapa liabilitas perusahaan juga turun signifikan, seperti liabilitas sewa jangka pendek, yang merosot 88,22 persen di 9 bulan 2022 menjadi USD216,94 juta (Rp3,31 triliun).
Sementara liabilitas sewa jangka panjang GIAA di periode ini juga turun 37,92 persen dibanding periode 31 Desember 2022, yakni menjadi USD2,34 miliar (Rp35,66 triliun).