"Tidak semua akuisisi/backdoor listing itu bagus. Walaupun, betul, banyak backdoor listing yang berhasil dan mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa tahun terakhir (salah satunya PANI),” katanya.
Douglas melanjutkan, “Terlihat beberapa bulan terakhir, [investor] ritel lebih ‘nafsu’, dalam arti begitu mendengar atau melihat rumor akuisisi & backdoor listing, langsung main asal beli tanpa pelajari lebih dulu. Semoga kejadian di MENN ini bisa lebih menyadarkan retail biar lebih hati-hati lagi.”
Ia menambahkan, pihak-pihak tertentu dapat memanfaatkan antusiasme pasar untuk keuntungan pribadi.
“Banyak pihak-pihak jahat yang justru pasti akan memanfaatkan ‘nafsu’ ritel ini, dan menjebak mereka untuk mendapatkan keuntungan cepat & lebih. Semoga dari pihak berwenang juga membantu untuk merapikan bursa kita dari perusahaan dan oknum-oknum seperti ini,” demikian kata Douglas.
Penjelasan MENN
Sebelumnya, manajemen MENN memberikan tanggapan atas permintaan klarifikasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait transaksi pengambilalihan 70 persen saham perusahaan di pasar negosiasi, mengacu pada surat Bursa pada 19 Februari 2025.