Sementara, pemerintahan Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali mendorong gencatan senjata di Timur Tengah.
Para pelaku pasar juga mulai berfokus pada pengetatan keseimbangan pasokan dan permintaan global.
Data pasar menunjukkan, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent meningkat 2,12 persen ke level USD75,64 per barel, sedangkan minyak WTI menguat 2,34 persen ke posisis USD71,31 per barel.
Kenaikan ini terjadi setelah Bank Sentral China (PBOC) pada Senin menurunkan suku bunga acuannya dalam upaya negara tersebut untuk mencapai target pertumbuhan PDB 5 persen tahun ini.
China sebelumnya melaporkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,6 persen untuk kuartal III-2024 pekan lalu.