sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham Prajogo Pangestu Pesta Rekor, CUAN Terbang 20 Persen

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
07/10/2025 10:37 WIB
Saham-saham emiten milik taipan Prajogo Pangestu melesat dan menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) pada Selasa (7/10/2025).
Saham Prajogo Pangestu Pesta Rekor, CUAN Terbang 20 Persen. (Foto: Prajogo Pangestu)
Saham Prajogo Pangestu Pesta Rekor, CUAN Terbang 20 Persen. (Foto: Prajogo Pangestu)

IDXChannel – Saham-saham emiten milik taipan Prajogo Pangestu melesat dan menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) pada Selasa (7/10/2025).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat empat emiten yang mencetak rekor tertinggi, yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), dan PT Petrosea Tbk (PTRO).

Hingga pukul 10.23 WIB, saham CUAN melonjak 22,47 persen ke Rp2.180 per unit, menyentuh level ATH. Saham CDIA naik 13,50 persen ke Rp2.290 per unit, juga mencetak rekor tertinggi.

Saham BRPT menguat 3,25 persen ke Rp4.170 per unit, menembus level tertinggi sepanjang sejarah, sementara saham PTRO naik 6,29 persen setelah sempat menyentuh rekor Rp7.650 per unit. PTRO kembali diperdagangkan hari ini setelah sempat disuspensi sehari akibat lonjakan harga dalam beberapa hari terakhir.

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) turut naik 3,01 persen ke Rp10.275 per unit. BREN sebelumnya mencatatkan rekor tertinggi pada 17 Mei 2024 di level Rp12.200 per unit.

Sementara itu, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) ikut terapresiasi 1,27 persen ke Rp7.950 per unit. TPIA terakhir menyentuh level ATH pada 7 Agustus 2024, di kisaran Rp11.225 per unit.

Kabar terbaru, BREN melalui anak usahanya, Star Energy Geothermal, telah merampungkan proyek retrofit pada Unit 4, 5, dan 6 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak.

Proyek ini berhasil menambah kapasitas terpasang sebesar 7,7 megawatt (MW), melampaui target awal 7,2 MW. Total investasi yang digelontorkan untuk proyek retrofit tersebut mencapai USD22,5 juta.

Direktur Utama Barito Renewables, Hendra Soetjipto Tan, menyatakan bahwa penyelesaian proyek retrofit Salak merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja aset, efisiensi operasional, serta mendukung keberlanjutan jangka panjang. Ia menambahkan, pencapaian ini tidak lepas dari kerja sama tim yang solid, sehingga target dapat terealisasi dengan baik.

Sementara, CDIA terus memperluas portofolionya di sektor energi baru terbarukan (EBT). Melalui anak usahanya, PT Krakatau Chandra Energi (KCE), perseroan menambah kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Cilegon, Banten.

KCE menambah kapasitas PLTS sebesar 4,7 MWp, sehingga total kapasitas terpasang akan mencapai 11 MWp. Proyek PLTS bertipe ground-mounted ini ditargetkan mulai beroperasi pada November 2025.

Presiden Direktur CDI Group, Fransiskus Ruly Aryawan, menyatakan bahwa penambahan kapasitas ini merupakan langkah penting bagi CDI Group dalam memperkuat kontribusinya terhadap bauran energi nasional serta mendukung agenda transisi energi Indonesia. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement