Anto menyebut, kontrak tersebut berlaku sesuai umur tambang PBP. Dia juga menegaskan, PBP tidak memiliki hubungan afiliasi dengan PTRO.
Menurut Anto, kontrak ini akan berdampak positif bagi kinerja operasional dan keuangan PTRO. Selain itu, kontrak ini juga selaras dengan target jangka panjang perseroan.
Anak usaha SINI, PBP sebelumnya menargetkan bisa memproduksi 26 juta ton batu bara dari 2024 hingga 2032. Dari produksi tersebut, PBD memprediksi pendapatan perseroan bisa mencapai USD1,95 miliar degan asumsi harga batu bara USD75 per ton.
SINI menunjuk Petrosea sebagai kontraktor tambang dengan perkiraan pengupasan lapisan sekitar 240 juta bank cubic meter (BCM).
Tidak hanya PTRO, saham raksasa geotermal PT Barito Renewables Energy Tbk BREN) juga melaju kencang, yakni sebesar 5,88 persen ke posisi Rp10.800 per saham.