sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham Prajogo Pangestu Terus Tancap Gas, BRPT dan PTRO ATH Lagi

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
29/09/2025 11:28 WIB
Aksi saham emiten milik taipan Prajogo Pangestu kembali mencuri perhatian pasar pada Senin (29/9/2025).
Saham Prajogo Pangestu Terus Tancap Gas, BRPT dan PTRO ATH Lagi. (Foto: Freepik)
Saham Prajogo Pangestu Terus Tancap Gas, BRPT dan PTRO ATH Lagi. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Aksi saham emiten milik taipan Prajogo Pangestu kembali mencuri perhatian pasar pada Senin (29/9/2025), dengan dua nama andalannya terus menembus rekor tertinggi sepanjang masa (ATH).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 11.14 WIB, saham PT Petrosea Tbk (PTRO) naik 6,02 persen ke level Rp7.050 per saham, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi Rp7.350 di awal sesi.

Dalam sepekan terakhir, saham PTRO sudah melesat 28,77 persen dan dalam sebulan melonjak 80,31 persen.

Kenaikan ini berlanjut meski BEI telah mengeluarkan peringatan unusual market activity (UMA).

Menanggapi permintaan bursa soal volatilitas transaksi saham, pada Jumat (26/9), Petrosea menegaskan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek atau keputusan investasi pemegang saham, selain yang telah disampaikan secara resmi kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia.

Manajemen menyampaikan, sepanjang 2025 Petrosea memfokuskan pengembangan usaha melalui dua strategi utama.

Pertama, ekspansi bisnis dan peningkatan perolehan kontrak (backlog) di lini jasa pertambangan serta rekayasa dan konstruksi. Strategi ini telah mendorong pertumbuhan aktivitas usaha, memperluas basis klien, dan memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Kedua, diversifikasi usaha dan peningkatan kapabilitas terbarukan melalui akuisisi. Melalui grup HBS, Petrosea memperluas bisnis ke sektor non-batu bara, seperti mineral emas, serta menjajaki pasar pertambangan di luar negeri, termasuk Papua Nugini.

Sementara melalui grup Hafar, perseroan mengembangkan kapabilitas EPCI (Engineering, Procurement, Construction & Installation) untuk industri migas lepas pantai dan mendukung hilirisasi minerba dan migas nasional.

Petrosea juga menandatangani non-binding term sheet untuk mengakuisisi mayoritas saham Scan-Bilt Pte. Ltd. Akuisisi ini akan memperkuat layanan rekayasa sipil, konstruksi, dan pemeliharaan untuk industri pengolahan kimia serta minyak dan gas di darat, sekaligus menjadikan Scan-Bilt sebagai hub bisnis di Asia Pasifik.

Manajemen menambahkan, pengembangan usaha ini mendapat dukungan perbankan nasional yang memperkuat struktur pendanaan dan memastikan keberlanjutan strategi pertumbuhan.

Petrosea berencana menggelar paparan publik pada Oktober 2025 untuk memaparkan rencana ekspansi tersebut lebih lanjut.

Kabar lainnya, Komisaris dan Direksi PTRO kompak memborong saham perseroan pada 22 dan 23 September 2025. Mereka adalah Erwin Ciputra dan Kartika Hendrawan.

"Tujuan transaksi adalah investasi langsung," ujar Corporate Secretary PTRO Anto Broto dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (24/9/2025).

Komisaris PTRO Erwin Ciputra memborong 1.000.000 saham di harga rata-rata Rp5.425 per unit.

Sedangkan Direktur PTRO Kartika Hendrawan membeli 200.000 saham di harga rata-rata Rp5.675 per unit.

Alhasil, masing-masing dari mereka merogoh kocek sebesar Rp5,42 miliar dan Rp1,13 miliar.

Setali tiga uang, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mendaki 6,78 persen, sempat menyentuh rekor ATH baru di Rp3.950 per unit.

Saham BRPT tercatat sudah membukukan kenaikan 22,67 persen sepekan dan 74,78 persen dalam sebulan.

Dalam tanggapan atas volatilitas harga saham, BRPT menegaskan telah mengungkap seluruh informasi atau fakta material sesuai ketentuan POJK 31/2015 melalui situs web Bursa Efek Indonesia (BEI) dan situs resmi perseroan.

Hingga surat tertanggal 24 September 2025 tersebut diterbitkan, perseroan menyatakan tidak ada informasi atau fakta material tambahan yang perlu diungkapkan ke publik.

Manajemen BRPT menjelaskan bahwa pada 15 September 2025 perseroan telah melaksanakan pengalihan saham hasil buyback melalui Program Management and/or Employee Stock Option Plan (MESOP) Tahap 2. Saham tersebut dibagikan kepada direksi dan dewan komisaris, termasuk Komisaris Utama BRPT Prajogo Pangestu.

Pelaporan dan pemberitahuan kepada OJK dan publik telah dilakukan pada 18 September 2025, sesuai aturan yang berlaku.

Perseroan juga menyebut informasi mengenai Program MESOP Tahap 2 sudah dipublikasikan dalam Keterbukaan Informasi 8 Mei 2024 dan tambahan informasi 12 Juni 2024.

Selain aksi tersebut dan laporan kepemilikan saham pada tanggal surat yang sama, BRPT tidak mengetahui adanya aktivitas yang mengubah kepemilikan saham direksi, komisaris, atau pemegang saham 5 persen atau lebih.

Perseroan menegaskan akan segera melaporkan ke BEI dan OJK jika terdapat perubahan kepemilikan sesuai ketentuan POJK 11/2017 yang telah diperbarui melalui Peraturan OJK No. 4 Tahun 2024.

Hingga saat ini, BRPT juga belum memiliki rencana aksi korporasi yang dapat memengaruhi pencatatan sahamnya di Bursa dalam tiga bulan mendatang.

Selain PTRO dan BRPT, saham-saham Prajogo lainnya juga menghijau. Sebut saja, saham CUAN naik 3,12 persen, TPIA 5,23 persen, BREN 7,48 persen, dan CDIA 0,56 persen. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3 4 5 6
Advertisement
Advertisement