Namun, kata CGSI, valuasi sektor properti masih suram.
“Menurut kami, korelasi negatif antara harga saham sektor ini dengan apresiasi rupiah terhadap dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia yang menarik menghalangi re-rating sektor ini secara keseluruhan,” tulis analis CGSI.
Ekonom CGSI memproyeksikan, rupiah akan menguat terhadap dollar AS di akhir kuartal III-2024, didukung oleh potensi capital inflows karena ekspektasi investor terhadap imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia yang lebih tinggi.
CGSI mengestimasi, potensi penurunan suku bunga acuan AS di kuartal IV-2024 dapat mendorong aliran masuk dana asing alias capital inflows lebih lanjut.
“Oleh karena itu, kami tetap mempertahankan rating Overweight untuk sektor ini,” kata CGSI.
Sementara, analis MNC Sekuritas memberi tajuk laporan risetnya yang terbit pada 11 Juli 2024 “The Dawn of a Promising Upsurge” atau secara harafiah berarti “Fajar Kebangkitan yang Menjanjikan”.