Selain itu, program percontohan di China akan memungkinkan 10 perusahaan asuransi untuk menginvestasikan hingga 1 persen dari portofolio mereka dalam emas, yang diperkirakan setara dengan tambahan permintaan senilai USD27 miliar.
"Perang tarif jelas menjadi faktor utama kenaikan ini. Kondisi ini mencerminkan meningkatnya ketidakpastian dan ketegangan dalam perdagangan global," ujar analis Marex, Edward Meir.
Investor kini menantikan data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang akan dirilis pekan ini.
Jika data tersebut lebih rendah dari perkiraan, dolar AS bisa melemah dan mengerek harga emas.
Sebaliknya, kata Meir, jika hasilnya lebih tinggi, imbal hasil obligasi AS dapat meningkat dan membebani emas, meski dampaknya diperkirakan terbatas karena tingginya minat beli saat harga turun.