Kondisi tersebut dipandang Adis sebagai bentuk optimisme investor institusi terhadap prospek jangka menengah Perseroan.
"Jadi yang terjadi bukan pola distribusi, melainkan perpindahan saham dari tangan (investor) ritel kepada pelaku pasar institusi," ujar Adis.
Tak hanya itu, data juga menunjukkan adanya pergeseran kepemilikan dari investor asing ke investor lokal, sebuah pola yang sering dikaitkan dengan persiapan aksi korporasi atau strategi ekspansi bisnis.
Di lain pihak, di kalangan investor publik, koreksi dua hari terakhir dinilai sebagai bagian dari dinamika normal pasar dan merupakan bagian dari proses healthy correction, karena sebelumnya telah terjadi kenaikan harga saham PURI hingga lima kali lipat.
"Setelah naik ratusan persen, tentu wajar ketika terjadi koreksi. Yang penting adalah melihat siapa pelaku pembeli utamanya. Selama broker besar masih membeli, banyak investor memilih tetap bertahan," ujar Adis.