IDXChannel - Harga minyak menguat pada perdagangan Selasa (28/11/2023) usai adanya kabar pemangkasan produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Harga minyak mentah Brent menguat 0,28 persen di level USD80,2 per barel dan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 0,35 persen di level USD75,12 per barel, berdasarkan data Trading Economics per pukul 15.14 WIB.
Kenaikan harga minyak pekan ini menghentikan penurunan empat hari beruntun di pekan lalu karena investor bersiap untuk pertemuan OPEC+ akhir pekan ini.
Arab Saudi dan Rusia diperkirakan akan memperpanjang pengurangan pasokan sukarela hingga setidaknya kuartal pertama 2024. Pasar juga tengah berspekulasi bahwa kelompok tersebut dapat memperdalam pengurangan produksi lebih lanjut untuk mendukung pasar minyak yang telah lesu.
Pekan lalu, harga minyak berada di bawah tekanan setelah pertemuan tingkat menteri OPEC+, yang semula dijadwalkan pada 26 November, ditunda hingga 30 November karena perselisihan mengenai kuota produksi untuk produsen Afrika.
Tanda-tanda kuatnya pasokan, terutama dari negara-negara non-OPEC, juga telah membebani harga minyak mentah, dengan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) terus meningkat melebihi perkiraan.
Sementara itu, Badan Energi Internasional (EIA) memperkirakan masih akan terjadi sedikit surplus di pasar minyak global tahun depan meskipun ada potensi perpanjangan pengurangan pasokan OPEC+ hingga tahun 2024.
Saham Migas Berpesta
Di dalam negeri, kinerja saham sejumlah emiten migas juga mengalami kenaikan memasuki sesi II perdagangan hari ini, Selasa (28/11). Saham Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menjelang penutupan perdagangan sore ini naik 2,24 persen di level Rp1.140 per lembar saham. (Lihat grafik di bawah ini)
Saham emiten migas lainnya, yakni Rukun Raharja Tbk (RAJA) naik paling moncer mencapai 5,53 persen pada pukul 15.18 WIB. Saham migas lainnya, Energi Mega Persada (ENRG) juga menguat 3,74 persen. Menguat hari ini, saham ENRG dalam sepekan juga menguat 3,7 persen sementara saham RAJA bergerak sideways.
Dua saham emiten migas lainnya, yakni Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) dan Elnusa Tbk (ELSA) juga menghijau masing-masing naik 0,96 persen dan 1,47 persen pada periode yang sama. Secara keseluruhan, indeks energi di bursa saham RI menghijau 0,91 persen pada perdagangan hari ini pukul 15.22 WIB.
Kenaikan saham RAJA juga didukung kinerja keuangan moncer. Dalam paparan Public Expose 2023 (Pubex 2023), RAJA membukukan laba bersih USD12,6 juta hingga kuartal III-2023.
Laba tersebut melesat 123 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu USD5,6 juta. Kenaikan laba tersebut ditopang oleh pendapatan bersih yang naik 26 persen atau USD110 juta. Di mana pada periode yang sama di tahun sebelumnya Perseroan membukukan pendapatan USD87 juta.
Direktur Keuangan RAJA Oka Lesmana mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan pendapatan di antaranya penjualan gas baik dari gas pipa maupun CNG, terutama dengan adanya penambahan pelanggan baru di Pulau Sumatera.
Selain itu, kenaikan kontribusi dari sektor infrastruktur gas juga memberikan kontribusi yang cukup baik terutama dari toll fee pada pipa gas dan pipa minyak mentah milik Perseroan.
Realisasi Belanja Modal (Capex) Perseroan hingga kuartal III-2023 ini telah mencapai USD41 juta, atau setara dengan 82 persen dari total kurang lebih USD50 juta yang dianggarkan untuk keperluan belanja modal di 2023.
"Capex yang telah disiapkan ini telah digunakan untuk pengembangan bisnis Perseroan ditahun ini. Perseroan fokus pada pengembangan bisnis yang saat ini sudah dijalankan Perseroan," katanya dalam keterangan resmi Pubex 2023, Selasa (28/11/2023).
(DES)