Namun demikian, laba bersih justru meningkat 4 persen menjadi USD7,7 juta dari USD7,4 juta pada kuartal II-2024.
Peningkatan ini diraih di tengah Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) yang melemah dari USD78 menjadi USD68 per barel, yang mencerminkan keberhasilan Perseroan dalam efisiensi biaya serta kemampuan adaptif dalam menghadapi dinamika pasar energi.
Direktur Utama Raharja Energi Cepu, Sumantri, mengatakan, pada 11 Agustus 2025, RATU berkomitmen untuk terus memperluas portofolio bisnisnya sebagai perusahaan terbuka yang berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.
Saat ini, perseroan tengah melakukan due diligence terhadap dua blok migas potensial yang berlokasi di Pulau Jawa dan Indonesia Timur, dengan target finalisasi pada kuartal IV-2025.
"Langkah ekspansi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan membuka ruang pertumbuhan yang berkelanjutan, guna menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi para pemegang saham," tutur dia. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.