sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham RAJA Tancap Gas di Tengah UMA, Analis Soroti Target RATU

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
08/10/2025 11:13 WIB
Dua saham emiten sektor minyak dan gas (migas) milik Happy Hapsoro lanjut menguat pada Rabu (8/10/2025), memantapkan reli belakangan ini.
Saham RAJA Tancap Gas di Tengah UMA, Analis Soroti Target RATU. (Foto: Raharja Energi Cepu)
Saham RAJA Tancap Gas di Tengah UMA, Analis Soroti Target RATU. (Foto: Raharja Energi Cepu)

IDXChannel – Dua saham emiten sektor minyak dan gas (migas) milik Happy Hapsoro lanjut menguat pada Rabu (8/10/2025), memantapkan reli belakangan ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 10.55 WIB, saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) melesat 6,00 persen ke level Rp5.300 per unit. Di awal sesi, saham RAJA bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) di Rp5.700 per unit.

Dalam sepekan terakhir, saham RAJA sudah melonjak 75,50 persen berkat reli selama lima hari berturut-turut. Lonjakan harga yang agresif ini membuat bursa mengeluarkan notasi unusual market activity (UMA) sebagai tanda peringatan terhadap pergerakan tidak biasa.

“Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal,” demikian keterangan resmi BEI.

Sebelumnya, pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai langkah strategis RAJA akan memperkuat posisi perseroan di sektor energi.

“RAJA diketahui bekerjasama dengan PT Petrosea Tbk (PTRO) melakukan langkah strategis dengan mengakuisisi 49 persen saham dua entitas: PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) dan PT Hafar Daya Samudera (HDS),” katanya, Selasa (30/9/2025) lalu.

Menurut Michael, aksi ini diharapkan memperluas jangkauan bisnis RAJA. “Hal ini akan memperkuat RAJA dalam segmen infrastruktur energi midstream di Indonesia,” ujar Michael.

Sejalan dengan induknya, saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) juga melesat 15,33 persen ke Rp8.675 per unit, melanjutkan tren kenaikan tanpa jeda selama lima hari. Dalam sepekan, saham RATU telah terbang 44,77 persen.

Michael melihat saham RATU tengah berada dalam posisi teknikal yang menarik. Ia menilai, pergerakan harga saham mulai menunjukkan tanda-tanda pembalikan tren.

“RATU memiliki area teknikal yang menarik. Keluar dari area downtrend besar, dengan membentuk pattern ascending triangle,” kata Michael, Rabu (8/10/2025).

Ia menambahkan, pembentukan pola tersebut juga terjadi seiring dengan masuknya aksi beli dari investor asing.

“Ini juga terjadi seiring dengan pembelian dari foreign,” ujarnya.

Menurut Michael, level 8.000 menjadi penopang penting bagi kelanjutan tren kenaikan saham RATU.

“Bertahan di atas 8.000 sebagai neckline akan membuat RATU memiliki target kenaikan hingga ke 10 ribu bahkan 12.500,” papar Michael.

Di tengah tekanan akibat penurunan volume produksi dan melemahnya harga minyak dunia, RATU berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada kuartal II-2025.

Pendapatan perseroan turun 10 persen menjadi USD25,1 juta akibat penurunan rata-rata volume produksi di Blok Jabung, dari 53 menjadi 50 KBOEPD. 

Namun demikian, laba bersih justru meningkat 4 persen menjadi USD7,7 juta dari USD7,4 juta pada kuartal II-2024. 

Peningkatan ini diraih di tengah Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) yang melemah dari USD78 menjadi USD68 per barel, yang mencerminkan keberhasilan Perseroan dalam efisiensi biaya serta kemampuan adaptif dalam menghadapi dinamika pasar energi.

Direktur Utama Raharja Energi Cepu, Sumantri, mengatakan, pada 11 Agustus 2025, RATU berkomitmen untuk terus memperluas portofolio bisnisnya sebagai perusahaan terbuka yang berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.

Saat ini, perseroan tengah melakukan due diligence terhadap dua blok migas potensial yang berlokasi di Pulau Jawa dan Indonesia Timur, dengan target finalisasi pada kuartal IV-2025.

"Langkah ekspansi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan membuka ruang pertumbuhan yang berkelanjutan, guna menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi para pemegang saham," tutur dia. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement