“Kalo saya melihatnya untuk diversifikasi bisnis ke layanan kesehatan. Selain untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat juga menambah income dari bisnis kesehatan,” ujarnya.
Bisnis rumah sakit di Indonesia bisa dikatakan menjanjikan sebab ada dukungan dana dan komitmen pemerintah. Tingginya kasus Covid-19 dan demografi juga menjadi pentrasi industri kesehatan yang belum tinggi dan potensi pertumbuhan ekosistem kesehatan digital.
Dari segi anggaran, pemerintah melalui Rancangan Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 menganggarkan Rp255,3 triliun. Dengan keadaan pandemi yang masih ada, kemungkinan jumlah tersebut akan bisa naik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan realisasi anggaran kesehatan mencapai Rp326,4 triliun atau naik dari pagu awal Rp169,77 triliun. Sementara anggaran kesehatan 2022 diperkirkan naik 22,7% dari sebelum pandemi tahun 2019 karena ada kenaikan alokasi iuran JKN dan anggaran reformasi sistem kesehatan. (NDA)