Secara teknikal, Michael menyebut bahwa saham SIMP tengah membentuk pola yang jarang muncul. “SIMP mengalami pola yang menarik sekali, yaitu pola triple bottom,” tutur Michael.
Ia menambahkan, pola ini mengindikasikan adanya akumulasi yang kuat, biasanya sejalan dengan performa fundamental emiten. “Pola ini jarang ditemukan di bursa karena memerlukan strong accumulation yang biasanya diiringi dengan performa dari fundamental company,” kata dia.
Dengan pola tersebut, ia memperkirakan potensi kenaikan harga masih terbuka. “Pola ini membuat SIMP memiliki target kenaikan di angka 550, dengan support neckline di 450,” ujar Michael.
“Selama SIMP mampu mempertahankan level 450–400, maka peluang untuk SIMP bergerak di atas 550 kuat,” katanya.
Dari kinerja saham di pasar, hingga pukul 10.34 WIB, SIMP terkoreksi 2,35 persen ke Rp498 per unit. Pada Senin (30/6), saham SIMP ditutup melonjak 11,35 persen.