"Investor diharapkan untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi," ujarnya.
Berdasarkan pantauan IDX Channel, penetapan status UMA tak menghentikan laju penurunan saham SMDM. Hingga pukul 10.00 WIB, harga sahamnya turun sekitar 7 persen ke Rp700.
Sebelum diakuisisi BSDE, saham SMDM tidak volatil. Namun, isu akuisisi mendorong harga saham emiten pemilik Royal Tajur dan Rancamaya itu melesat. Bahkan, sahamnya sempat menyentuh titik tertinggi sepanjang masa (all-time high) di kisaran Rp2.800.
Jika ditarik dari level tertinggi, maka penurunannya menembus 75 persen. Namun, jika ditarik setahun ke belakang, sahamnya masih mencatat return positif lebih dari 300 persen.
Corporate Secretary SMDM, Hendri Soma Dinata menyebut, perseroan tidak mengetahui adanya informasi material yang mendorong volatilitas harga saham SMDM.