"SSIA memutuskan untuk memberikan dividen tunai sebesar Rp70,58 miliar atau setara dengan Rp15 per saham pada RUPS 13 Juni 2025," kata Michael, Rabu (18/6/2025).
Ia menambahkan bahwa nilai dividen tersebut mencerminkan sekitar 30 persen dari laba bersih perseroan.
"Distribusi dividen 30 persen menunjukkan komitmen SSIA terhadap pemegang saham," tuturnya.
Yeoh menekankan, penguatan saham SSIA bukan semata-mata didorong oleh sentimen sektoral, melainkan lebih pada solidnya strategi pengelolaan laba ditahan oleh manajemen.
"Harus diakui, saat ini perusahaan di sektor properti mengalami pelemahan, terutama di IHSG. Kenaikan SSIA terjadi bukan karena sektoral bisnis, tapi kemampuan manajemen dalam memberikan retained earnings [laba ditahan]," ujarnya.