Direktur Utama OASA, Bobby Gafur Umar, menyatakan arus investasi global di sektor energi bersih semakin seimbang dengan energi fosil, sehingga menciptakan iklim pendanaan yang kondusif untuk proyek WTE di Indonesia.
Perusahaan menegaskan posisinya sebagai pemain utama industri WTE melalui RUPST dan RUPSLB pada 15 Agustus lalu, termasuk keberhasilan pemenangan proyek pengolahan sampah di Tangerang Selatan dan ITF Jakarta Barat dengan kapasitas total 3.100 ton sampah per hari.
Melalui unit usaha PT Indoplas Energi Hijau, OASA akan membangun fasilitas PLTSa/PSEL di Cipeucang, Tangerang Selatan, bekerja sama dengan China Tianying Inc. Bobby optimistis industri WTE akan tumbuh pesat seiring rencana pemerintah memperluas kapasitas pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT), yang tercatat mencapai 42,6 GW dari total target 69,5 GW dalam RUPTL 2025–2034.
OASA juga tengah menjajaki peluang pengolahan sampah di kota-kota lain untuk mendukung pemerintah daerah membenahi sistem persampahan. Pihaknya menunggu terbitnya revisi Perpres yang diharapkan mempercepat dan memperluas industri PLTSa/PSEL di seluruh Indonesia, dengan target nasional menjangkau 33 kota.
Melansir dari Antara, Senin (25/8/2025), Presiden Prabowo Subianto meminta Kementerian Koordinator Bidang Pangan mempercepat penyelesaian program waste to energy, dengan target maksimal 18 bulan.