IDXChannel - Saham Trump Media menguat lebih dari 30 persen pada perdagangan Senin (15/7/2024) waktu AS setelah insiden penembakan terhadap mantan Presiden, Donald Trump.
Presiden ke-45 AS ditembak saat berpidato di Pennsylvania oleh seorang pemudia berusia 20 tahun, Thomas Matthew Crooks. Peristiwa itu memicu spekulasi peluang Trump untuk terpilih lagi menjadi presiden AS semakin lebar.
Dikutip dari Reuters, Selasa (16/7/2024), saham Trump Media & Technology Group dengan kode DJT di Bursa Nasdaq ditutup di level USD40,58 per saham. Bahkan, pada sesi intraday, sahamnya melesat hampir 50 persen ke USD46,27 sebelum turun.
Kenaikan harga saham itu menunjukkan bahwa investor yakin dengan kemenangan Trump pada pemilu yang akan digelar November 2024.
"Investor menjadi lebih percaya diri dengan potensi kemenangan Trump, dan itu mulai terlihat di beberapa sektor (saham) tertentu yang terkait (Trump)," kata Partner Cherry Lane Investment, Rick Meckler.
Trump Media, perusahaan yang dibentuk Trump setelah diblokir di media sosial usai kejadian Capitol pada 6 Januari 2021. Saham tersebut tertekan di tengah isu bahwa Trump terlibat dalam isu-isu kriminal.
Perusahaan tersebut memiliki aplikasi media sosial serupa X, Truth Social. Saham ini dinilai lebih mirip saham meme seperti GameStop dan AMC ketimbang bergerak karena faktor fundamental seperti pendapatan perusahaan atau arus kas.
Pada kuartal I-2024, Trump Media meraih pendapatan sebesar USD770 ribu dan rugi USD328 juta. Perusahaan yang mayoritas sahamnya dikuasai Donald Trump itu memiliki nilai kapitalisasi pasar USD4,6 miliar.
CEO Trump Media, Devin Nunes menyampaikan rasa duka cita atas mereka yang terluka, bahkan tewas dalam insiden penembakan. Trump diketahui selamat dari insiden tersebut karena peluru yang ditembakkan pelaku hanya mengenai telinga kanannya.
Dia meminta peristiwa itu segera diselidiki supaya tak lagi terjadi di kemudian hari. Tak hanya itu, penyelidikan juga penting untuk membuka motif pelaku sekaligus potensi keterlibatan pelaku lain jika ada.
"Saya juga meminta kepada pemerintah federal untuk menyediakan sumber daya keamanan yang diminta oleh Presiden Trump untuk menjamin keselamatannya," kata Nunes.
(RFI)