“Nah yang ini (BUMN karya) belum (berhasil), makanya kemarin sempet suspensi karena telat pembayaran, tapi itu part of negotiation, bukannya kita enggak mau bayar, pasti kita akan lakukan,” papar Erick dalam sesi diskusi dengan wartawan, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2023).
Terkait pembayaran kewajiban WIKA dan WSKT, Kementerian BUMN masih terus bernegosiasi dengan pemegang sukuk dan obligasi. Erick menyebut, ada opsi pembayaran bisa saja dilakukan tahun ini namun tidak langsung dilunasi, sehingga proses negosiasi dilanjutkan pada tahun depan.
“Jadi kemarin kita akan coba negosiasi, apakah nanti kita bayar dulu tahun ini, tahun depan negosiasi lagi, itu part of negosiasi dan itu perlu waktu,” bebernya.
“Tapi kalau ada korupsinya kita gigit, kita bedain restrukturisasi sama kasus korupsi, seperti di Garuda prosesnya kan berbeda, Jiwasraya berbeda, isunya satu tapi prosesnya beda. Jadi WIKA akan kita coba dorong cari win-win solution tahun ini,” lanjut Erick.
Keuangan emiten konstruksi pelat merah ini memang tengah tertekan akibat beban utang bernilai jumbo. Kendati begitu, pemegang saham menyiapkan beberapa langkah penyehatan.