Kedua saham ini memiliki valuasi tinggi dalam hal rasio harga saham terhadap laba bersih (PE), suatu metode umum yang digunakan untuk mengevaluasi perusahaan-perusahaan publik.
Menurut data LSEG, Apple diperdagangkan dengan rasio harga saham terhadap laba bersih (PE) sebesar 28, yang jauh melampaui rata-rata 19 selama 10 tahun terakhir. Sementara itu, Microsoft diperdagangkan sekitar 31 kali laba ke depan, melebihi rata-rata 10 tahun sebesar 24 kali.
Saham Apple mencapai puncak kapitalisasi pasar sebesar USD3,081 triliun pada 14 Desember, dan menutup tahun lalu dengan kenaikan sebesar 48 persen. Namun, angka ini lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 57 persen yang dicapai oleh Microsoft.
Sejak 2018, Microsoft beberapa kali berhasil mengungguli Apple sebagai perusahaan dengan nilai tertinggi, termasuk pada tahun 2021 saat kekhawatiran terkait kekurangan rantai pasokan akibat COVID-19 menekan harga saham produsen iPhone.
Saat ini, sentimen positif Wall Street terhadap Microsoft tampak kuat. Tidak ada peringkat jual untuk perusahaan ini dan hampir 90% pialang yang memberikan liputan pada perusahaan ini merekomendasikan pembelian sahamnya.