sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sambut Pemilu AS, Wall Street Dibuka Menguat

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
08/11/2022 21:45 WIB
Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Selasa (8/11/2022) menyambut momen pemilihan umum (pemilu) paruh waktu Amerika Serikat.
Sambut Pemilu AS, Wall Street Dibuka Menguat (FOTO: Dok Reuters)
Sambut Pemilu AS, Wall Street Dibuka Menguat (FOTO: Dok Reuters)

IDXChannel - Bursa Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Selasa (8/11/2022) menyambut momen pemilihan umum (pemilu) paruh waktu Amerika Serikat.

Pada pemilu paruh waktu ini yang akan menentukan wakil negara bagian untuk kursi senat dan dewan perwakilan yang akan duduk di dalam kongres.

Dow Jones Industrial Average naik 107,56 poin, atau 0,33 persen, menjadi 32.934,56, S&P 500 menguat 9,17 poin, atau 0,24 persen di 3.815,97 dan Nasdaq Composite tumbuh 45,06 poin, atau 0,43 persen, menjadi 10.609,58.

Saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah SPX antara lain Tesla, Apple, dan Amazon.com. Tiga top gainers ditempati oleh SolarEdge Technologies Inc menguat 18,22 persen, DuPont De Nemours naik 7,89 persen, dan Welltower tumbuh 8,93 persen, sedangkan top losers diduduki oleh Take-Two turun 16,06 persen, Medtronic merosot 6,66 persen, dan AmerisourceBergen tertekan 4,08 persen.

Warga AS akan memilih wakil mereka untuk menduduki 435 kursi DPR AS dan 35 kursi senat. Sebuah jajak pendapat setempat memproyeksikan ada peluang yang kuat dari Partai Republik untuk memenangkan kontestasi legislatif.

Melansir Reuters, Selasa (8/11/2022), apabila Partai Republik mampu menguasai Kongres, maka dimungkinkan akan ada kontrol yang ketat dari parlemen terhadap kebijakan Presiden Joe Biden dan kabinetnya terkait regulasi industri dan strategi meredam gejolak inflasi.

"Partai Republik sedikit lebih ramah terhadap sektor minyak dan gas yang konvensional, sementara energi bersih agak condong didukung oleh Partai Demokrat dan pemerintahan saat ini," kata Kepala Investasi Global HSBC, Willem Sels.

Survei lain juga menjelaskan bahwa apabila Partai Demokrat yang unggul di tingkat legislatif, maka akan berpeluang meningkatkan konsen pemerintahan terhadap regulasi terhadap sektor teknologi, serta terkait pengeluaran anggaran yang dikhawatirkan dapat kembali mengerek inflasi.

Ke depan, investor negeri Paman Sam akan mencermati data inflasi periode Oktober yang akan diumumkan pada Kamis mendatang (10/11). Sejumlah riset menunjukkan ada peluang penurunan inflasi di tengah kondisi makro AS saat ini. Ekspektasi itu menghadirkan optimisme bagi pasar modal bahwa bank sentral / Federal Reserve kemungkinan akan mengurangi tingkat suku bunganya di masa depan.

Pelaku pasar saat ini sedang terbagi atas potensi kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) atau 75 bps, yang secara resmi akan diumumkan pada bulan Desember mendatang. (RRD)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement