Melansir Reuters, Selasa (8/11/2022), apabila Partai Republik mampu menguasai Kongres, maka dimungkinkan akan ada kontrol yang ketat dari parlemen terhadap kebijakan Presiden Joe Biden dan kabinetnya terkait regulasi industri dan strategi meredam gejolak inflasi.
"Partai Republik sedikit lebih ramah terhadap sektor minyak dan gas yang konvensional, sementara energi bersih agak condong didukung oleh Partai Demokrat dan pemerintahan saat ini," kata Kepala Investasi Global HSBC, Willem Sels.
Survei lain juga menjelaskan bahwa apabila Partai Demokrat yang unggul di tingkat legislatif, maka akan berpeluang meningkatkan konsen pemerintahan terhadap regulasi terhadap sektor teknologi, serta terkait pengeluaran anggaran yang dikhawatirkan dapat kembali mengerek inflasi.
Ke depan, investor negeri Paman Sam akan mencermati data inflasi periode Oktober yang akan diumumkan pada Kamis mendatang (10/11). Sejumlah riset menunjukkan ada peluang penurunan inflasi di tengah kondisi makro AS saat ini. Ekspektasi itu menghadirkan optimisme bagi pasar modal bahwa bank sentral / Federal Reserve kemungkinan akan mengurangi tingkat suku bunganya di masa depan.
Pelaku pasar saat ini sedang terbagi atas potensi kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) atau 75 bps, yang secara resmi akan diumumkan pada bulan Desember mendatang. (RRD)