IDXChannel - PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2024. Saat ini, perseroan telah memulai masa penawaran awal atau bookbuilding dengan menawarkan harga Rp103-Rp108 per saham.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan menawarkan sebanyak 693,82 juta saham atau setara 20,00% dari total modal disetor dan ditempatkan. Dengan kisaran harga yang ditetapkan, perseroan berpotensi meraup dana sebesar Rp74,93 miliar.
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 10,00% atau sebanyak 69,38 juta saham untuk program alokasi saham kepada karyawan Perseroan atau employee stock allocation atau (ESA).
Selain itu, perseroan juga mengadakan program pemberian opsi kepemilikan saham kepada manajemen dan karyawan atau management and employee stock option plan (MESOP) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10,00% saham dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh atau sebanyak-banyaknya 346,91 juta saham.
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menerbitkan sebanyak 231,27 juta Waran Seri I atau sebanyak-banyaknya 8,33% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga pelaksanaan Rp186.
Waran Seri I dapat dilaksanakan setelah enam bulan sejak diterbitkan, sampai dengan satu hari kerja sebelum ulang tahun ke-2 pencatatan waran yang berlaku mulai 10 Juli 2024 sampai dengan 10 Januari 2026.
Perseroan akan menggunakan sebesar 30% dana hasil IPO untuk pembelian mesin, dengan rincian sebesar 60% akan digunakan untuk pembelian mesin dalam rangka pengembangan produk baru, serta sebesar 40% digunakan untuk pembelian mesin dalam rangka peningkatan dan otomatisasi proses produksi.
Kemudian, sebesar 10% akan digunakan perseroan untuk membayar pinjaman Dollar AS dari PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk. Lalu, sekitar 15% akan digunakan untuk sewa gudang dan kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur, juga akan digunakan untuk membeli kendaraan operasional dan peralatan gudang dan kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, termasuk untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan membiayai kegiatan operasional seperti biaya marketing, biaya SDM, biaya promosi, biaya desain kemasan, biaya perbaikan, pemeliharaan mesin dan bangunan, serta biaya overhead pabrik,” demikian dikutip dari prospektus, Jumat (15/12/2023).
Samcro Hyosung Adilestari dijadwalkan melantai di BEI pada 10 Januari 2024 dengan kode ACRO. Sementara, tanggal efektif diperkirakan akan didapat pada 29 Desember 2023.
Kemudian, masa penawaran umum akan digelar pada 2 hingga 8 Januari 2024. Lalu, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 8 dan 9 Januari 2024. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(FAY)