Dia mengungkapkan, SBMA memiliki sejumlah pelanggan besar seperti PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Sanggar Sarana Baja (Trakindo Group), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Pama Persada Nusantara (Astra Group), hingga PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang merupakan anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Seiring dengan kenaikan pendapatan, laba bersih SBMA juga melonjak 26,84 persen menjadi Rp6,71 miliar. Kemudian laba per saham dasar yang naik menjadi Rp7,22 dari sebelumnya Rp5,70.
Dari sis neraca, total aset perusahaan per 30 Juni 2025 mencapai Rp290,45 miliar. Total ekuitas tumbuh 2,95 persen menjadi Rp234,61 miliar pada pertengahan tahun 2025.
“Laporan keuangan ini mencerminkan manajemen yang efektif dan operasional yang kuat, menempatkan SBMA pada posisi yang baik untuk melanjutkan tren pertumbuhan positif di paruh kedua tahun 2025,” kata Julianto.
(Rahmat Fiansyah)